iFrame adalah frame di dalam frame, dan
dikenal sebagai komponen elemen HTML yang memungkinkan Anda untuk embed
dokumen, video, dan media interaktif di suatu laman. Jika mengaktifkan iFrame,
maka Anda akan menampilkan webpage sekunder di beranda utama.
Seperti yang telah dijelaskan pada paragraf
awal, elemen iFrame berfungsi untuk menambahkan atau menyertakan konten dari
source (sumber) yang lain. Elemen ini akan mengintegrasikan konten ke area mana
saja yang ada di halaman tanpa harus menyertakannya di struktur layout website,
seperti elemen tradisional pada umumnya.
Sesuatu yang berlebihan terkadang juga tidak
baik. Sama halnya ketika Anda menggunakan iFrame terlalu sering. Penggunaan
yang berlebihan akan membuat waktu loading situs semakin lama dan juga membuat
web Anda rentan terhadap risiko keamanan online. Hal ini dikarenakan dengan
iFrame, Anda pastinya menggunakan konten dari berbagai sumber, termasuk website
yang keamanannya tidak terjamin. iFrame memang menjadi bagian dari konten, tapi
bukan bagian dari website. Sebagai contoh, jika ingin menambahkan video dari
YouTube, maka Anda harus memasukkan elemen iFrame ke postingan.
Cara Menggunakan iFrame
<iframe src="https://www.youtube.com/embed/dXBohfjc4WA" width="680" height="480" allowfullscreen></iframe>
Catatan: link embed-nya bisa diganti dengan link video apa saja yang Anda
inginkan
Kode yang kami contohkan di
atas akan menampilkan video tutorial Youtube yang dibuat oleh Hostinger. Kami
akan menjelaskan secara singkat setiap tag yang ada di kode tersebut:
- Tag <iframe>…</iframe> digunakan
untuk menyertakan video ke dalam iFrame.
- Source iFrame (src) mengacu pada link asal konten yang datang baik dari server eksternal ataupun internal. Jangan sampai lupa untuk memasukkan kode yang di-embed ke URL.
- Width dan height merupakan rasio aspek iFrame. Ada dua tipe rasio yang dapat digunakan, yakni ukuran yang sudah fix, misalnya 680×480 piksel (px), dan berbasis persentase (10%-100%) untuk mengatur iFrame secara otomatis.
0 komentar:
Posting Komentar