Minggu, 19 April 2020

AH Nasution Sang Pahlawan Revolusi



JENDERAL BESAR TNI PURN. ABDOEL HARIS NASOETION

Jenderal Besar TNI Purn. Abdoel Haris Nasoetion, lahir di Huta Pungkut, Kota Nopan, Sumatera Utara, 3 Desember 1918 dan meninggal di Jakarta, 6 September 2000 pada umur 81 tahun. Ia dikenal sebagai tokoh peletak dasar perang gerilya dalam perang melawan penjajahan Belanda yang tertuang dalam buku yang ditulisnya berjudul "Strategy of Guerrilla Warfare". Buku yang kini telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa asing dan menjadi buku wajib akademi militer di sejumlah negara, termasuk sekolah elite bagi militer dunia, West Point Amerika Serikat.

*Pendidikan
- HIS, Bukit Tinggi (1932).
- HIK, Bukit Tinggi (1935).
- AMS Bagian B, Jakarta (1938).
- Akademi Militer, Bandung (1942).
- Doktor HC dari Universitas Islam Sumatera Utara, Medan (Ilmu Ketatanegaraan, 1962).
- Universitas Pajajaran, Bandung (Ilmu Politik, 1962).
- Universitas Andalas, Padang (Ilmu Negara 1962).
- Universitas Mindanao, Filipina (1971).

* Karir
- Guru di Bengkulu (1938).
- Guru di Palembang (1939-1940).
- Pegawai Kotapraja Bandung (1943).
- Komandan Divisi III TKR/TRI, Bandung (1945-1946).
- Komandan Divisi I Siliwangi, Bandung (1946-1948).
- Wakil Panglima Besar/Kepala Staf Operasi MBAP, Yogyakarta (1948).
- Panglima Komando Jawa (1948-1949).
- KASAD (1949-1952 dan 1955-1962).
- Ketua Gabungan Kepala Staf (1955-1959).
- Menteri Keamanan Nasional/Menko Polkam (1959-1962).
- Menteri Koordinator Pertahanan Keamanan/Kepala Staf Angkatan Bersenjata RI (1962-1965).
- Ketua MPRS (1966-1972).

* Penghargaan
- Bintang Republik Indonesia Klas III dan II.
- Bintang Maha Putera Klas II.
- Bintang Sakti.
- Bintang Darma.
- Bintang Gerilya.
- Bintang Sewindu.
- Satyalencana Kesetiaan.
- Satyalencana Jasa-Darma Angkatan Laut.
- Satyalencana Aksi Militer I.
- Satyalencana Aksi Militer II.
- Satyalencana Gerakan Operasi Militer I.
- Satyalencana Gerakan Operasi Militer II.
- Satyalencana Gerakan Operasi Militer III.
- Satyalencana Gerakan Operasi Militer IV.
- Satyalencana Kemerdekaan.
- Satyalencana Satya Darma.
- Satyalencana Dharma Pembebasan Irian Barat.
- Satyalencana Dharma Dwikora.
- Satyalencana Penegak (Operasi Penumpasan G.30.S/PKI).
- Bintang Gajah Putih dari Kerajaan Muangthai.
- Bintang Bendera Yugoslavia Klas I.
- Bintang Republik tertinggi dari Republik Persatuan Arab (RPA) (Grand Gordon of the Order of the U.A.R).
- Bintang Militer Klas I Yugolasvia.
- Bintang Kehormatan dari Presiden Philipina (1963).
- Bintang Jasa dari Republik Federasi Jerman (1963).
- Bintang Datu Sikatema dari Philipina (1967).
- Bintang Tertinggi Trimurti dari Ethiopia (1968).
- Grootkruis Oranye Nassau dari Negeri Belanda.
- Lencana kehormatan dari Korps Kapal Selam Angkatan Laut Republik Indonesia.
- Lencana kehormatan dari Korps Kapal Selam Amerika Serikat.
- Lencana kehormatan dari Korps Kapal Selam Uni Soviet.
- Lencana kehormatan dari Sekolah Artileri dan Missile di Amerika.
- Lencana kehormatan dari Frunze Akademi Uni Soviet.
- Lencana kehormatan dari Divisi I Jerman
- Lencana kehormatan dari Korps Berlapis Baja Jerman.
- Lencana kehormatan dari Akademi Angkatan Udara Republik Persatuan Arab (Mesir-Suriah)
- Lencana kehormatan dari Korps Kavaleri TNI-Angkatan Darat.
 - Pangkat Jenderal Besar Bintang Lima.

0 komentar:

Posting Komentar